Kamis, 14 Januari 2010

reparasi amplifier

POWER AMPLIFIER

A. PENGERTIAN POWER AMPLIFIER DAN FUNGSINYA

Power amplifier adalah suatu alat elektronika yang berfungsi untuk menguatkan sinyal suara yang pada mulanya lemah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh pendengaran manusia, yaitu pada frekuensi 20Hz-20KHz.



Gambar.POWER AMPLIFIER










B. BAGIAN-BAGIAN POWER AMPLIFIER DAN FUNGSINYA

1. Power Supply/ Catu Daya
Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan untuk tone control, power/ penguat,serta accesoris lainnya seperti kipas,dll.
Power supply yang digunakan untuk amplifier biasanya menggunakan power supply yang memilki 3 keluaran, yaitu :
• Keluaran tegangan positif (+)
• Keluaran tegangan negatif (-)
• Keluaran ground.


Gambar power supply

Didalam power supply terdapat beberapa komponen, yaitu :
• Dioda
Dioda berfungsi sebagai rectifier/ penyearah, yaitu mengubah tegangan bolak balik AC (Alternating Curent), menjadi tegangan DC (Direct Curent). Dioda yang digunakan untuk power supply pada AMPLIFIER sebaiknya menggunakan dioda bridge, atau yang lebih dikenal dioda dengan system jembatan agar tegangan yang dihasilkan lebih bagus.

• Elco/ Electrolit Condensator
Elco berfungsi sebagai filter atau penyaring, setelah tegangan bolak balik AC di ubah menjadi tegangan DC oleh dioda, maka selanjutnya elco yang akan bekerja sebagai penyaring.

• IC
Ic disini berfungsi sebagai pelengkap, setelah tegangan DC difilter oleh elco maka akan lebih distabilkan oleh IC agar sinyal keluaran murni tegangan DC.


2. Tone Control
Tone control berfungsi untuk mengatur tinggi atau rendahnya nada yang diinginkan,dalam tone control terdapat beberapa pengaturan, seperti :
• Pengaturan Volume : untuk mengatur keras suara.
• Pengaturan Bass : untuk mengatur nada rendah dari 20Hz- 1000Hz..
• Pengaturan Treble : untuk mengatur nada tinggi dari 1000Hz- 1500Hz.
• Pengaturan Loudness : untuk mengatur keras suara dan nada.
• Pengaturan Balance : untuk mengatur keseimbangan kuat suara bagian kanal kiri dan kanan.





Gambar tone control





Gambar rangkaian tone control



3. Penguat atau Power
Penguat berfungsi untuk menguatkan sinyal suara yang lemah dari input dan diproses oleh tone maka selanjutnya akan dikuatkan oleh power sebelum sinyal suara tersebut dikeluarkan melalui speaker yang dapat didengar oleh manusia. Pada dasarnya besarnya daya dari sebuah amplifier tergantung dari penguat itu sendiri.

Gambar penguat pada amplifier















C. MENENTUKAN GANGGUAN YANG SERING TERJADI PADA POWER AMPLIIER DAN LANGKAH-LANGKAH PERBAIKANNYA

1. Mati total
Biasanya kerusakan mati total pada power amplifier terdapat permasalahan pada rangkaian power supply atau catu daya. Karena power supply tidak dapat menyuplai tegangan ke tone control, power/ penguat.
Cara perbaikannya :
a. Uji cok AC dengan multitester apakah cok AC masih dalam keadaan bagus atau rusak,jika rusak gantilah terlebih dahulu.
b. Jika cok AC masih bagus, lanjutkan pengukuran pada transformator. Ukur tegangan pada lilitan primer apakah tegangan ada, yang seharusnya bernilai 220 VAC. Jika ada maka lanjutkan pengukuran pada lilitan sekunder, jika tegangan tidak ada maka transformator rusak,gantilah.
c. Jika trafo masih bagus, lanjutkan pengukuran pada dioda dengan menggunakan multitester, dengan cara : putar posisi selector swict pada posisi Volt DC.ukur tegangan pada kaki katoda dioda apakah tegangan DC ada atau tidak, jika tidak ada maka anda harus melepas dioda dari papan PCB, untuk melakukan pengukuran pada dioda lakukan cara berikut :








1. Putar posisi selektor pada posisi Ohm X1
2. letakkan prof positif (+) multitester pada kaki katoda dioda dan prof (-) pada kaki anoda, maka jarum akan bergerak menunjukkan nilai tertentu. Sebaliknya prof positif (+) pada kaki anoda dan prof (-) pada kaki katoda maka jarumtidak akan bergerak. Jika dioda diuji sesuai dengan langkah diatas, maka dioda masih dalam keadan bagus.

d. lanjutkan pengukuran pada elco,jika tegangan tidak ada setelah kaki elco, jika tegangan tidak ada maka lepaskan elco dari papan PCB dengan menggunakan solder, serta lakukan pengujian pada elco dengan multitester dengan cara :
• putar posisi selector switch pada posisi omh X1
• letakkan prof positif (+) pada kaki postif elco dan prof negatif (-) pada kaki negatif elco.jika elco masih dalam keadaan bagus maka jarum akan bergerak dan kembali secara perlahan, jika jarum tidak kembali maka elco tersebut bocor, jka jarum tidak bergerak sama sekali maka elco rusak, gantilah.
e. selanjutnya lakukan pengukuran pada PCB setelah kaki IC jika tegangan tidak ada maka IC rusak, gantilah IC tersebut
setelah melakukan pengujian sesuai dengan tata cara diatas maka amplifier akan bias hidup dan operasikan kembali.






2. Suara tidak keluar
Pada permasalahan ini biasanya kerusakan terjadi pada terminal input dan rangkaian tone control, cara mengantisipasinya yaitu :
• Uji cok AV apakah masih dalam keadaan bagus.
• Cek keadaan terminal input apakah masih bagus
• Cek kabel audio input dari terminal ke tone control apakah salah satu kabel ada yang putus
• Selanjutnya lakukan pengujian pada tone control, apakah tegangan pada power supply masuk.
• Jika ada cek komponen-komponen aktif pada tone tersebut, seperti transistor, elco, apakah masih bagus, jika tidak gantilah.
Apabila semua hal diatas telah dilakukan dengan benar,lakukan pengujian pada tone yaitu dengan cara menyentuh out put dari tone control jika ada suara yang keluar maka kerusakan telah teratasi, jika tidak maka power atau penguat yang bermasalah. Cek komponen-komponen aktif pada penguat, jika ada yang rusak gantilah.

3. Suara keluar tetapi tidak bersih atau serak
Hal yang mesti dilakukan adalah :
• Pastikan resistor variable pada tone control masih dalam keadan bagus, jika bagus maka lanjutkan dengan cara
• Menyentuh out put pada tone control jika suara yang dikeluarkan serak atau tidak bersih biasanya hal ini yang terjadi karena komponen penguat transistor pada power rusak.
• Lakukan pengujian transistor penguat pada papan PCB dengan multitester, yaitu dengan cara :


i. Putar posisi selektor switch pada Ohm X1,letakkan prof pada kaki transistror, jika jarum bergerak dan menunjukkan nilai pada angka Nol (0), maka transistor rusak. Lepaskan transistor dari PCBdan lakukan pengujian kembali. Dengan cara menentukan terlebih dahulu jenis transistor apakah jenis PNP atau NPN, hal ini juga dapat ditentukan dengan cara melihat nilai transistor tersebut pada bodinya, jika nilainya genap maka jenisnya PNP, dan apabila ganjil maka jenisnya NPN.
berikut cara pengujian untuk transistor :
a. Jenis PNP
Putar posisi selektor switch multitester pada Ohm X1,Letakkan prof positif (+) multitester pada kaki basis transistor, dan prof negatif (-) pada kaki kolektor,dan jarum akan bergerak menunjukkan nilai tertentu, setelah itu letakkan juga prof negatif (-) multitester pada kaki emitor jarum akan bergerak juga menunjukkan nilai tertentu. Jika cara diatas telah dilakukan dan salah satunya ada jarumnya yang tidak begerak maka transistor rusak, gantilah transistor tersebut
b. jenis NPN
Putar posisi selektor switch multitester pada Ohm X1,Letakkan prof negatif (-) multitester pada kaki basis transistor, dan prof positif (+) pada kaki kolektor, dan jarum akan bergerak menunjukkan nila tertentu, setelah itu letakkan juga prof positif (+) pada kaki emitor jarum akan bergerak juga menunjukkan nilai tertentu. Jika cara diatas telah dilakukan dan salah satunya ada jarumnya yang tidak begerak maka transistor rusak, gantilah transistor tersebut


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Power amplifier adalah barang elektronik yang bekerja menggunakan tegangan AC (Alternating Curent), terutama pada rangkaian catu daya pada saat kita mengukur dan memperbaikinya maka kita harus berhati-hati. Utamakan keselamatan kerja dan alat, dan setelah memperbaikinya kita mesti memeriksa kembali apakah ada kabel yang lepas atau isolasinya terbuka agar tidak terjadi konsleting.


B. SARAN
Pada saat mengopersikan amplifier hendaklah jangan memutar volume sampai pada posisi full, karena semakin tinggi volume yang anda berikan maka semakin tinggi pula tegangan yang akan bekerja, maka komponen-komponen pada penguat akan mengalami kerusakan, karena komponen-komponen tersebut memiliki batas kerja pada tegangan tertentu.
Jika hal itu terjadi dapat menyebabkan konsleting pada aliran listrik, maka dari itu berhati-hatilah.










LAMPIRAN

Setelah menyelesaikan kegiatan prakerin yang berlangsung kurang lebih 6 bulan tersebut, siswa harus bisa menyalurkan ilmu yang telah diperoleh dari dunia usaha/ dunia industri ke sekolah, dengan cara praktek disekolah.
Siswa juga harus dapat membuat suatu laporan untuk menyalurkan ilmu kedalam sebuah tulisan yang berisi tentang keahlian yang biasa kita kerjakan didunia usaha/ industri.
Laporan ini sangat berguna bagi kita karena apa yang telah kita dapat kita terapkan diatas sebuah kertas, serta dapat kita pelajari untuk masa yang akan datang jika kita lupa dan dapat permasalahan dalam terjun langsung kedunia usaha industri